Rancak Puisi di atas Temaram Lilin

“Malam Puisi 5 Komunitas Ranggon Sastra”

Seperti sebuah seremonial sederhana, semua mata mengelak pada desau angin di antara landainya beberapa pohon pisang yang mulai mengering. Melodi malam menggema di bawah dawai biola yang syahdu. Alunan suara gitar memecah sepi yang bersembunyi. Semua bergema manjadi satu: puisi.

Malam itu, adalah awan menjadi plafon yang teduh. Beberapa lilin meleleh menjadi larik dan hamparan waktu yang memanjang. Suara-suara yang beragam menggema menjadi liukan angin yang sendu. Komunitas Ranggon Sastra untuk kelima kalinya mengadakan malam puisi sederhana. Acara ini rutin diadakan setiap malam Minggu bertempat di area beskem tepatnya di kebun tempat latihan bersama. Konsep yang sangat sederhana dan tema sederhana dan selalu baru setiap minggunya memberi warna sendiri bagi kegiatan sakral ini. Malam puisi biasanya diselenggarakan setiap bulan sekali oleh sebuah komunitas di setiap daerah seluruh Indonesia yang biasa menghadirkan beberapa penyair untuk membacakan puisi-puisinya. Seperti Malam Puisi Jakarta, Malam Puisi Bandung, Malam Puisi Bogor, dan malam puisi daerah lainnya dengan judul acara yang sama, yaitu “Datang, Dengar, dan Bacakan Puisimu”.

MH Kholis membaca puisi pada malam puisi Komunitas Ranggon Sastra

Komunitas Ranggon Sastra dengan mandiri menyelenggarakan kegiatan ini dengan jargon yang sama hanya saja konsep yang disajikan berbeda. Untuk kelima kalinya komunitas ini mengadakan Malam Puisi dengan konsep panggung lesehan dan diterangi oleh beberapa cahaya lilin. Konsep panggung yang sederhana namun penuh nilai estetika. Acara yang berlangsung mulai pukul 19.30 s.d. 22.00 ini dimeriahkan oleh beberapa anggota Komunitas Ranggon Sastra yang rutin hadir dan dilanjutkan dengan diskusi sederhana setelah acara selesai. Diskusi tersebut membahas mengenai seputar seni, sastra, dan proses kreatif menulis karya sastra.

Ali ibnu Anwar membaca puisi pada malam puisi Komunitas Ranggon Sastra

Uniknya acara ini adalah pembacaan puisi secara berantai tanpa harus dipandu oleh pemandu acara. Secara bergantian anggora (sebutan untuk anggota Komunitas Ranggon Sastra) membaca puisinya (baik puisi sendiri atau puisi-puisi penyair yang sengaja disediakan) dengan diiringi petikan gitar, biola, pianika, dan beberapa alat musik sederhana lainnya. Secara estafet pembacaan puisi ini berlangsung hingga acara selesai.

Malam Puisi Komunitas Ranggon Sastra akan diadakan kembali pada minggu berikutnya dengan konsep sederhana dan selalu ada inovasi baru. Jadi, bagi yang ingin membacakan puisinya anggora menunggu dengan senang dan gembira di beskem tercinta. Beskem anggora berlokasi di Jalan H. Ali, No. 100 RT 006 RW 09 Kelurahan Tengah, Kecamatan Keramat Jati, Jakarta Timur 13540.

Jakarta, 14022015

Leave a Comment